Selasa, 02 November 2010

L.O.V.E (part 1)

MINNAAA !

Genki desukaaa ??

Ahehehey saya mau post FF buatan saya boleh domss ?

Dozoooo~ ♥

Title: L.O.V.E
Author: Ichigo Yamada
Pairing: YamaKi, InooTsu, IchiNen.
Summary : ..... *author speechless*
Baca aja deh hahahahaha

Ichigo POV

"Ne, Ichigo-chan!"
"Mm?"
"Ichigo-chan datang ke acara goukon minggu depan kan?"
"Goukon?"
"Baka ga Ichigo-chan! Kemarin kan sudah dikasih tau!"
"Eh?"
"Pelupa!"
"Ee, chotto--, Airi-chan!"
"Nani....? Percuma saja bilang ke Ichigo. Ichigo kan pelupa, ne...,"Airi cemberut.
"Err, iya, iya! Aku ingat kok! Aku pasti datang, tenang saja."
"Honto? Arigatou na, Ichigo-chan! Habis aku takut kalau tidak ada yang menemani,"

Aku tersenyum saat Airi memelukku. Dia memang berlebihan, alias lebay.

"Jaa, kalau begitu, aku pulang duluan!"
"Un, ki o tsukete naa, Ai-chan."
Airi tersenyum, memamerkan gingsulnya yang manis.
"Ja ne, Ichigo-chan!"
Aku melambaikan tangan.
Pintu kelas berdebam, tertutup rapat.
"Huftt....aku harus menyelesaikan jurnal kelas hari ini ne. Ganbatte!"
Aku duduk di tempatku dan mulai bernyanyi-nyanyi kecil.

"Nande omae?"
"GYAAA!!!"
Pulpen yang kupegang nyaris melayang. Aku berbalik.
"Chinen Yuri-kun!"
"Tidak usah memanggil namaku selengkap itu."
"Ah, hai. Chinen-kun, sedang apa disini?"
"Kau sendiri sedang apa?"
"Lagi makan. Hhh, ini lagi apa emangnya? Nggak liat?"
"Isi jurnal?"
"Baka. Nggak usah bertanya kalau sudah tahu,"
Aku berbalik lagi dan kembali serius menulis.
"Yamada,"
"Ya?"
"Aku pulang duluan ya,"
"Need to ask?"sahutku cuek tanpa berbalik.
"Aho'!!"Dia menyambar tas dan melengos meninggalkanku.
"Baka!"teriakku sebelum dia menutup pintu.
Aku tertawa tanpa mengeluarkan suara.
Siapa yang tidak tahu Chinen Yuri? Seorang member dari boyband terkenal dan juga pemain dorama.
Banyak cewek-cewek yang tergila-gila padanya. Diantaranya Kawashima Umika-chan, yang selalu berusaha mendapat perhatian dari Chinen.
Tapi?
Sudah lihat seorang Chinen Yuri yang sebenarnya?
Dingin dan JUTEK.

Yuki POV

"Hai, hai. Wakatta. Maizawa-san bisa ke rumahku hari ini? Aku mau tanya tentang karyaku di Miruku nanti naa,"
"Boleh, aku akan datang. Mungkin sekitar jam 5....daijobu, Himeno-san?"
"Hai. Matteru,"
Klik.
Aku menghela nafas. Akhir-akhir ini banyak kerjaan. Aku belum sempat mengumpulkan karyaku ke Nicoro, dan majalah-majalah lainnya. Aaarggh, deadline semakin dekat! Rasanya ingin mati saja!!

Aku melipat tangan dan menyandarkan daguku di pagar jembatan.
Sudah sore.
Aku malas pulang, tapi nggak enak juga karena aku sudah janji dengan editor. Hmm...

Oh iya, aku belum memperkenalkan diri. Himeno Yuki desu. 17 sai desu. Saat ini aku masih berstatus sebagai pelajar di Horikoshi Gakuen, kerja sambilan di minimarket dan juga....aku seorang komikus.
Yah, bisa dibilang belum sih. Aku masih menunggu keputusan majalah Miruku.
Semoga saja karya debutku diterima!

"Owa! Sungai jadi kelihatan indah sekali ya! Jadi pingin terjun ke dalam deh, kayaknya sejuk....,"
Aku memulai kebiasaanku. Bicara sendiri.
"Hmm, tapi nanti kalau aku mati gimana ya? Pasti sungainya dalam, aku kan gabisa renang! Ntar yang urus komik-komikku siapa? Vanilla dan Momo siapa yang jaga ya?"
"PFFFTTT--,"
Aku menoleh.
Seorang laki-laki yang kira-kira setinggi denganku menunduk.
"Aa, ada apa?! Daijobu ka??"seruku panik. Aduh, orang ini! Jangan mati dong!
Orang itu mengadah.
"Yamada-kun!!"
"Himeno, kau lucu sekali, masa bicara sendiri!"Dia tertawa.
Tertawa?!
Aku kira dia orang sekarat!!
"Nggak boleh memangnya?"tanyaku polos.
Kontan saja cowok di sebelahku terbahak-bahak.
Aku menaikkan alis bingung.

Mmm, dia Ryosuke Yamada. Classmate ku, juga seorang member dari boyband. Kami jarang bicara sebenarnya, tapi ya....sudahlah.

"Bukannya ga boleh, tapi lucu tau,"dia memegang perutnya dan kembali tertawa.
"Urusai ne!"
"Eh....marah ya?"
"Nggak."
"Terus?"
"Pulang sana. Bisa gawat kalau ketahuan fans-mu, ntar aku kayak siapa....siapa lagi namanya? Mariya?"
Dia terdiam.
"Kamu mengusirku?"
"Tidak, tentu saja tidak! Aku ingin kamu disini, tapi, ups....,"
Yamada tertawa lepas.
"Himeno lucu ya!!"

Natsuru POV

"Taiyou!! Taiyou Natsuru!!"
"Masami-sensei, doushita ​no?"
"Bagaimana, kau sudah uji praktek di kelas D?"Masami Narita, guru tari yang sudah agak tua itu membetulkan kacamatanya.
Aku mengangguk, "hai, Masami-sensei. Besok aku akan mengajar disana ne, jadi sekalian besok saja aku uji mereka,"
"Ingat ya. Hanya kelas mereka yang belum ulangan."
"Hai, hai. Sumimasen....honto ni sumimasen....,"aku membungkuk berkali-kali di depannya.
Masami-sensei melenggang pergi. Aku menghela nafas dan membenamkan mukaku di tanganku yang terlipat. "Moe ya da."

"Taiyou-sensei, aku pulang duluan ya. Otsukaresama deshita,"
Aku menoleh. Seorang lelaki berambut hitam dengan kulit putih bersihnya menundukkan kepalanya.
Ya, aku tahu dia.
Dia juga guru magang, sama sepertiku.
Sebenarnya dia, Inoo Kei, adalah seseorang yang benar-benar luar biasa!
Dia seorang member dari Hey! Say! JUMP, dan sub-grupnya, Hey! Say! BEST.
"Taiyou....sensei?"
"Aa, sumimasen! Otsukaresama, Inoo-sensei!"Aku ikut menundukkan kepala.
Dia tersenyum dan melambai.
Aku hanya tersenyum tipis.

Aku melirik meja Inoo. Meja yang penuh dengan tumpukan kertas berisi kunci-kunci piano.
Perlahan aku melangkah mendekati mejanya. Menyentuh selembar kertas dengan tanganku dan membacanya.

Brak.

"Taiyou-sensei?"
"I-Inoo....sensei....,"
Aku cepat-cepat menyembunyikan kertas itu, "ada yang ketinggalan?"
"Ya."Inoo mengangguk, "keitaiku. Tuh disana,"
"A-ara, ini....maaf, aku pulang duluan....,"Aku buru-buru memberikan Inoo keitainya dan berlari keluar.
Kertas itu jatuh menyentuh lantai.
"Taiyou-sensei?"
Inoo menunduk, memungut kertas yang tergeletak di lantai.
"Kau membacanya....?"


To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar